PEKANBARU
- Wakil Walikota (Wawako) Pekanbaru, H. Ayat Cahyadi S.Si, meminta Dinas
Pendidikan (Disdik) setempat untuk melakukan pemetaan kebutuhan sekolah
negeri tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Menurutnya,
pemetaan perlu dilakukan mengingat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
sejak beberapa tahun terakhir telah menerapkan sistem zonasi dengan
memberi kuota lebih banyak bagi calon peserta didik tempatan.
"Jadi penting dilakukan pemetaan, kebutuhan kita berapa," ucapnya, Rabu (9/6).
Pemetaan
kebutuhan sekolah, terang Wawako, juga penting lantaran adanya
pemekaran wilayah yang berdampak terhadap minimnya sekolah negeri di
wilayah kecamatan maupun kelurahan yang dimekarkan.
"Misalnya
saya tinggal di Kelurahan Simpang Tiga, karena ada pemekaran, SD dan
SMP negeri masuk ke Kelurahan Air Dingin. Ini tentu berpengaruh terhadap
sistem zonasi. Untuk itu, kita minta kepada kepala dinas untuk
memetakan ini semua," ujarnya.
Mengenai
sistem zonasi sendiri, diakui Wawako banyak dikeluhkan oleh orang tua
calon peserta didik baru khususnya yang bertempat tinggal jauh dari
kawasan sekolah karena tingginya kuota bagi peserta didik tempatan.
"Di
2019 karena banyak kali keluhan masyarakat, itu sempat saya sampaikan
kepada kepala dinas supaya fair agar ada terobosan. Bisa gak masuk
sekolah negeri, itu seperti dulu pakai tes," jelasnya.
"Tapi
ternyata persoalannya, kita sekarang harus mengacu sesuai aturan
Menteri Pendidikan. Ini aturan bersama yang tidak bisa kita langgar,"
tutupnya menambahkan. (Kominfo2/RD1)