PEKANBARU - Simulasi makan siang bergizi gratis di Kota Pekanbaru bakal berlanjut. Ada rencana simulasi ketiga tersebut berlangsung pada pekan depan.
Mereka memilih lokasi simulasi di sekolah pinggiran kota, yaitu SMPN 49 Pekanbaru dan SDN 185 Pekanbaru. Kedua sekolah itu berada di Jalan Geringging, Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Timur.
"Rencananya pekan depan kita gelar simulasi di kedua sekolah itu, karena kita memilih sekolah di pinggiran kota," terang Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Pekanbaru Abdul Jamal.
Tim sudah melakukan persiapan jelang penyelenggaraan simulasi makan siang bergizi gratis. Ia menyebut tim sudah menggelar rapat terkait kesiapan jelang simulasi ini.
"Kita sudah melakukan persiapan, untuk memastikan sekolah di pinggiran juga bisa menggelar program tersebut," ujarnya.
Jamal menyebut bahwa penyedia makanan bagi murid di dua sekolah itu berbeda dengan dua simulasi sebelumya. Ia meminta kepada penyedia makanan sudah diantar ke sekolah pada pukul 10.00 WIB.
Dirinya menjelaskan bahwa di Kota Pekanbaru sudah berlangsung dua kali simulasi program makan siang bergizi gratis. Awalnya simulasi berlangsung di SDN 139 Pekanbaru dan SDN 99 Pekanbaru pada 2 September 2024 lalu.
Simulasi kedua berlangsung pada 12 September 2024 lalu. Saat itu simulasi program makan siang bergizi gratis ini berlangsung di SDN 68 Pekanbaru dan SMPN 32 Pekanbaru.
"Kita sudah laporkan ke pemerintah pusat terkait dua kali simulasi ini, begitu juga kesiapan UMKM yang mempersiapkan makanan untuk program tersebut," kata Kadisdik.
Jamal menyebut bahwa pada laporan itu juga bakal disampaikan total jumlah murid yang bakal jadi penerima program makan siang bergizi gratis di Kota Pekanbaru. Ada sekitar 120 ribu anak PAUD, SD dan SMP yang bakal jadi sasaran program itu.
Data itu sebagai gambaran terkait kesiapan untuk simulasi program ini. "Kalau menunya sendiri, satu porsi harganya Rp 15 ribu," terangnya.
Pihaknya hingga kini masih menunggu petunjuk teknis terkait program makan siang bergizi gratis. Mereka sampai saat ini belum menerima arahan lebih lanjut dari kementrian terkait. (Kominfo7/RD2)