PEKANBARU - Sekolah tatap muka dimulai pada bulan Februari 2021. Dinas
Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru akan membuka kembali aktivitas
sekolah di 23 SMP yang berada di pinggiran.
Kepala Disdik Kota
Pekanbaru Ismardi Ilyas, Sabtu (30/1), mengatakan, ada 45 SMP negeri dan
177 SD negeri di Pekanbaru. Sedangkan SMP swasta berjumlah 101
sekolah.
"Kami akan mulai sekolah tatap muka dari SMP negeri di
tengah pandemi corona ini. Kami buka 50 persen dahulu yaitu 23 SMP
negeri di kawasan pinggiran Pekanbaru," ujarnya.
Karena, sekolah
inilah yang selalu merasakan dampak dari sistem daring atau
pembelajaran jarak jauh (PPJ) itu. Aktivitas belajar dengan sistem
daring bagi peserta didik yang tinggal di pinggiran Pekanbaru tidak
efektif karena tidak ada jaringan.
"Kalau pun ada jaringan ada tapi lelet. Sekolah di wilayah pinggiran inilah yang akan dibuka nanti," jelas Ismardi.
Jika
aman dan tak ada peserta didik atau guru terjangkit corona selama satu
pekan, maka 22 SMP negeri lagi dibuka. Sehingga, 45 SMP negeri melakukan
aktivitas sekolah tatap muka.
Setelah itu, SD negeri dibuka satu pekan kemudian. Satu pekannya lagi, SMP swasta yang mulai sekolah.
"Namun,
hanya 90 persen SMP swasta yang mampu beroperasi. Kami akan
mengajukannya ke wali kota mengenai sekolah yang layak dibuka," ucap
Ismardi.
Lama proses belajar hanya 1 jam 45 menit. Peserta didik
diberi waktu 15 menit agar segera meninggalkan sekolah. Lima belas
menit kemudian, proses belajar peserta didik lain dimulai.
Sebelumnya,
Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengatakan, sekolah tatap muka akan dimulai
di kecamatan yang sudah zona kuning (tingkat penyebaran corona rendah).
Namun tidak semua kecamatan yang diizinkan sekolah tatap muka pada
Februari nanti.
"Sekolah tatap muka dimulai dari SMP negeri," ujarnya. (Kominfo1/RD1)