PEKANBARU - Camat Rumbai Timur Syamsudin di Danau Buatan, Rabu (20/11/2024), menyampaikan perkembangan positif terkait penanganan kasus stunting di wilayahnya. Dalam program kerja sama dengan Puskesmas setempat melalui inisiatif Pemko Pekanbaru, yakni Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS), jumlah balita yang mengalami stunting berhasil dikurangi secara signifikan.
“Awalnya, kami mencatat ada delapan balita yang mengalami stunting di Rumbai Timur. Namun, berkat intervensi melalui program BAAS, kini lima di antaranya telah keluar dari status stunting. Saat ini, tinggal tiga anak lagi yang masih dalam pemantauan,” ujar Syamsudin.
Ia menambahkan, pihaknya optimis dapat mengatasi kasus stunting yang tersisa. Mudah-mudahan, satu anak lagi bisa dinyatakan lulus dari status stunting pada bulan depan. Karena, anak itu telah memasuki usia lima tahun.
"Dengan begitu, hanya dua anak yang perlu perhatian lebih lanjut,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari upaya percepatan penanganan stunting, Syamsudin bersama timnya berencana mendistribusikan paket sembako kepada keluarga yang terdampak. Hari ini, Pj Wali Kota Risnandar Mahiwa diminta menyerahkan bantuan paket sembako bagi keluarga yang memiliki anak stunting.
Program BAAS yang dijalankan bekerja sama dengan kepala puskesmas dan tim medis ini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Syamsudin berharap tidak ada lagi tambahan kasus stunting di Rumbai Timur setelah dilakukan pendataan ulang.
“Semoga jumlah ini terus menurun. Sehingga, Rumbai Timur bisa terbebas dari stunting sepenuhnya,” tutupnya.
Program ini menjadi contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Sehingga, permasalahan gizi buruk di tingkat daerah dapat teratasi. (Kominfo11/RD5)