PEKANBARU - Penjabat (Pj) Wali Kota Muflihun membuka Pekanbaru Coffee and Craft Festival di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaca Mayang, Minggu (17/7). Festival kali ini guna mengangkat produk kopi dikarenakan semakin menjamur kafe di Pekanbaru.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun dalam sambutannya menyampaikan, ada 32 stan kopi hadir di RTH Kaca Mayang. Dengan semangat yang tinggi, para pengusaha kafe membuka stan kopi dalam melayani pengunjung.
"Artinya, kita sudah siap untuk bangkit kembali setelah perekonomian anjlok akibat dua tahun pandemi Covid-19," ujarnya.
Saat ini, pemerintah pusat sedang menggalakkan produk dalam negeri. Pemerintah daerah diminta agar bisa membina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pekanbaru.
"Saya harap bukan hanya kafe, tapi seluruh jenis usaha UMKM. Kami berikan kesempatan kepada masyarakat untuk berjualan," ucap Muflihun.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada para pengusaha kafe yang telah mengisi stan pada pagi hari ini. Pemko menyiapkan layanan kepada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat bisa memberikan kontribusi kepada Pemko Pekanbaru.
Kesempatan yang sama, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin mengatakan, Pekanbaru Coffee and Craft Festival ini pertama kali digelar. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperkuat dan memperkenalkan produk-produk Pekanbaru, baik industri rumahan maupun industri kreatif lainnya.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk kerja sama wajib pajak dengan Bapenda Pekanbaru sebagai petugas yang diamanahkan untuk mengelola perpajakan daerah untuk menjadikan wajib pajak sebagai mitra.

"Festival kali ini mengangkat kopi dikarenakan semakin menjamur kafe di Pekanbaru," ungkapnya.
Jadi, kegiatan ini sebagai bentuk apresiasi kepada seluruh wajib pajak yang bergerak di bidang restoran dan kuliner. Industri kreatif ini sekitar 70 persen bergerak di industri makanan.
Akhir-akhir ini, kedai kopi dan kafe menjadi tempat bersilaturahmi warga Pekanbaru. Sehingga, tempat nongkrong warga Pekanbaru makin banyak.
"Makin banyak orang 'nongkrong' di kafe dan kedai kopi, maka semakin banyak penjualan. Omzet kedai kopi dan kafe meningkat. Maka, pajak yang dibayar juga makin banyak," ucap Ami, sapaan akrabnya. (Kominfo11/RD5)