PEKANBARU
- Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, meminta PT. Agung Rafa Bonai (ARB)
selaku pengembang Pasar Induk agar menjalani test case atau uji kasus
sebagai bukti komitmen perusahaan di dalam melanjutkan pembangunan.
Walikota
Pekanbaru Dr. H. Firdaus S.T., M.T menyebutkan, dalam test case itu pihak
pengembang mesti menyelesaikan sebagian kecil dari pembangunan Pasar
Induk yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta tersebut.
"Di
test case ini, mereka diminta mengerjakan sebagian kecil pembangunan.
Kerjakanlah yang satu ini (salah satu bangunan) dengan volume sekian,
kasi waktu sekian, selesai atau ndak," ucapnya, Selasa (26/10).
"Jadi
dalam perjalanan test case ini juga ada ditentukan waktu. Kalau tidak
juga tercapai, mau tak mau harus kita akhiri (kontrak kerjasama)," imbuh
walikota.
Test case
sendiri, telah disampaikan secara langsung oleh walikota saat pertemuan
dengan pimpinan PT. ARB. Selaku putra daerah, pengembang menyatakan
komitmennya untuk melanjutkan pembangunan pasar yang sudah dimulai sejak
beberapa tahun terakhir itu.
"Dari
hasil pertemuan dengan beliau, pada prinsipnya selaku putra daerah,
beliau komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan. Kita sudah sampaikan,
komitmen beliau itu kita uji yang kita sebut dengan test case.
Mudah-mudahan dapat dilaksanakan," harapnya.
Lebih
jauh dikatakan walikota, lambannya proses pembangunan akan merugikan
semua pihak. Mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga pengembang
sendiri.
"Karena
investasi yang mereka tanam sudah banyak. Karena untuk membangun itu
investasi, bukan APBD. Jadi semakin lama mereka menyelesaikan, bukan
hanya pemerintah dan masyarakat yang rugi, pengembang juga rugi. Karena
bunga bank harus mereka bayar juga," paparnya.
Sementara
jika pembangunan bisa digesa, lanjut walikota, maka pedagang grosir
baik yang berada di kawasan Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (TBRPS)
dan di Ahmad Yani bisa direlokasi ke dalam Pasar Induk.
"Sehingga
semua akan untung. Masyarakat untuk, pengembang untung, begitu juga
dengan pemerintah. Karena itu kita pahami komitmennya (pengembang), kita
pahami kesulitannya, dan kita berusaha untuk memberi dukungan,"
tutupnya. (Kominfo2/RD1)