PEKANBARU
- Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah atau dikenal Tengku
Muhamad Ali dari Siak diusulkan organisasi Dunia Melayu Dunia Islam
(DMDI) menjadi Pahlawan Nasional. Agar terwujud, Dinas Sosial (Dinsos)
Kota Pekanbaru segera membentuk Tim Peneliti Pengkaji Gelar Daerah
(TP2GD).
"Kami sudah
melakukan audiensi dengan Walikota. Dalam audiensi ini, kami
mengusulkan agar Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah diusulkan
menjadi Pahlawan Nasional," ujar Ketua Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI)
Kota Pekanbaru yang juga Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi di
Gedung Utama Komplek Perkantoran Tenayan Raya, Kamis (15/7).
Ia
berharap, sosok dan sejarah Sultan Muhammad Ali Abdul Halim Muazzam
Syah terpenuhi dalam kriteria kepahlawanan dan regulasi yang ada.
Karena,
Sultan Tengku Muhammad Ali pernah menjadi Panglima Perang Kerajaan Siak
Sri Indrapura di masa tiga sultan yaitu Sultan Tengku Buang Asmara
(Sultan Siak II), Sultan Ismail Abdul Jalil Syah (Sultan Siak III), dan
Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak IV yang juga ayahanda
dari Sultan Muhammad Ali).

"Saat
kepemimpinan Sultan Siak ke II, ada satu peristiwa besar yaitu Perang
Guntung melawan Belanda pada tahun 1752 hingga 1760. Perang ini dipimpin
Panglima Perang Sultan Tengku Muhammad Ali," ungkap Ayat.
Sultan
Tengku Muhammad Ali juga punya peran besar dalam pendirian Pekanbaru
(saat ini Kota Pekanbaru). Pekanbaru ini dirintis oleh ayahandanya yaitu
Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah.
Sultan Tengku Muhammad Ali juga disebut Marhum Pekan. Makanya, Pemko Pekanbaru memperingati hari jadi setiap tanggal 23 Juni.
"Untuk
itulah kami datang. Wali kota menyambut baik usulan ini dan langsung
memerintahkan kepala Dinsos untuk menyiapkan TP2GD," jelas Ayat.
Dokumen
terkait kepahlawanan Sultan Tengku Muhammad Ali disiapkan oleh TP2GD
agar dapat diusulkan sebagai pahlawan nasional. Mudah-mudahan yang
perjuangan ini bisa terwujud.
"Kami mohon doa kepada seluruh masyarakat Pekanbaru," ucap Ayat. (Kominfo1/RD1)