PEKANBARU - Penimbunan bahan pokok yang dilakukan pihak yang tidak bertanggungjawab berdampak pada kelangkaan dan naiknya harga. Guna mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru berkoordinasi dengan pihak kepolisian lakukan pengawasan.
Ini disampaikan Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut, Rabu (5/3/2025).
"(Pengawasan) Kita tetap. Disperindag dengan Polri sudah berkoordinasi terkait dengan pengawasan," ungkap Ingot.
Selain koordinasi dengan kepolisian dalam melakukan pengawasan bahan pokok, guna mengantisipasi kelangkaan dan lonjakan harga, Pemko Pekanbaru juga berkoordinasi dengan PT Pos dan Bulog dalam pelaksanaan kegiatan Operasi Pasar Pangan Murah (OPPM) yang merupakan instruksi dari Presiden Republik Indonesia.
OPPM dilaksanakan selama lima hari, di 7 titik Kantor Pos. Diantaranya di Jalan Imam Munandar, Jalan HR Soebrantas dan di Jalan Paus.
"Untuk operasi pasar, masih jalan. Tujuh titik di Kantor Pos ataupun cabang Kantor Pos yang ada di kota Pekanbaru," kata Ingot.
Dalam operasi pasar yang dilaksanakan, harga komoditas pangan yang dijual relatif lebih murah, diantaranya seperti beras SPHP yang dijual seharga Rp12.300 per kilogram, minyak goreng Minyakita Rp14.700.(Kominfo9/rd3)
Pemko Bekerjasama dengan Kepolisian Cegah Penimbunan Bahan Pokok
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Pekanbaru, Ingot Ahmad Hutasuhut - Pekanbaru.go.id