PEKANBARU
- Proyek pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di
Pekanbaru untuk 2 paket yang berlangsung sejak hampir dua tahun
belakangan sudah hampir rampung. Berdasarkan kontrak, pengerjaan
berakhir pada 2021.
Kepala
Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Riau Dirjen Pemukiman
KemenPUPR Ichwanul Ihsan berharap pengerjaan tersebut bisa tuntas
sebelum Desember dan tinggal penyambungan.
"Jadi
yang kita bangun sekarang memang tidak bisa kita nikmati saat ini. Itu
semua untuk anak cucu dan masa depan mereka semua," kata Ihsan, Kamis
(4/2).
Nantinya, di
pengelolan limbah bisa dipastikan tidak akan menimbulkan bau seperti
yang dibayangkan masyarakat. Bahkan di beberapa daerah dekat lokasi
tersebut ada yang membangun rumah makan, taman maupun fasum.
"Untuk Pekanbaru, kami serahkan kepada Pemko Pekanbaru apa yang akan dibuat," jelasnya.
Ichwanul
juga meminta maaf kepada masyarakat Pekanbaru lantaran pembangunan IPAL
ini menganggu aktivitas masyarakat. Dia berjanji, sesuai SOP yang
kontrak kerja, akhir tahun ini seluruh jalan yang digali sudah akan
diaspal kembali.
Menurutnya,
kendala kenapa tidak langsung diaspal atau perbaiki, karena menunggu
pipa ipal serta timbunan padat agar tidak rusak.
"Kami
mohon maaf jika aktivitas pembangunan ini menganggu. Bukan tidak mau
langsung diperbaiki, tapi ada prosedurnya sehingga membutuhkan waktu.
InsyaAllah, tahun ini tidak ada lagi itu," ujarnya.
Sementara
itu, Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T, M.T berterimakasih atas
pelaksanaan kegiatan IPAL ini. Kata Wako, IPAL tersebut adalah salah
satu dari banyak pilot projek nasional di Kota Pekanbaru.
Bahkan,
seluruh kegiatan tersebut ditanggung oleh APBN. Wako menambahkan, 40
persen indikator dalam membentuk SDM unggul ke depannya adalah
lingkungan yang sehat. Proyek ini adalah salah satu tujuan mencapai hal
tersebut.
Hal yang
paling penting, dengan adanya IPAL dan pengelolan limbah tersebut,
kesehatan lingkungan akan terjamin. Untuk itu, ke depan seluruh
pengembang diwajibkan membangun septic tank komunal yang nanti limbahnya
disalurkan melalui IPAL.
"Setiap
air yang dikonsumi, baik untuk masak, mandi, cuci dan lainnya itu 30
persen akan menjadi limbah. Nah, limbah tersebut akan dialirkan melalui
IPAL dan dikirim ke pengelolan air limbang di Rejosari tepatnya di depan
Rusunawa yang mulai dikerjakan tahun ini. Tapi jangan kawatir, limbah
yang masuk tersebut akan diproses dan tidak menimbulkan limbah bau atau
limbah baru," papar Wako. (Kominfo3/RD1)