PEKANBARU - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK)
Kota Pekanbaru kembali menjalankan aktivitas menabung di Bank Sampah
Kantor DLHK Kota Pekanbaru, Kamis (11/02).
Menabung
sampah ini biasanya rutin dilakukan setiap Kamis pagi. Akan tetapi kali
ini tidak hanya sampah anorganik saja yang bisa ditabung, melainkan
juga minyak jelantah. Hal ini terjadi berkat kerja sama DLHK Kota
Pekanbaru dengan Bank Jelantah Pekanbaru yang menerima minyak goreng
bekas.
Kegiatan ini disambut baik oleh ASN dan THL DLHK Pekanbaru, terbukti dengan minyak yang ditabung mencapai 27 kg.
"Kami
mengapresiasi kegiatan ini karena selain dapat memanfaatkan kembali
minyak jelantah yang sudah tidak terpakai, juga dapat mencegah
pencemaran lingkungan oleh minyak jelantah. Kemudian minyak jelantah ini
masih bisa diproses lagi," ujar Kepala Seksi Pengurangan dan
Pemanfaatan Sampah selaku penanggung jawab Bank Sampah DLHK Kota
Pekanbaru, Wenny Arizona, Kamis (11/02).
Dikatakan
Wenny, sebagai upaya menjaga lingkungan, DLHK Pekanbaru mengimbau
kepada masyarakat untuk tidak membuang minyak jelantah sembarangan.
Sebagai
informasi, minyak jelantah adalah minyak sisa-sisa dari penggorengan.
Dilihat dari komposisi kimia, minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa
bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan.
Pemakaian
minyak jelantah bisa merusak kesehatan manusia, menimbulkan kanker.
Oleh karena itu, kebanyakan masyarakat langsung membuang minyak
jelantahnya.
Ryan, pihak
Bank Jelantah Pekanbaru mengatakan minyak jelantah masih dapat
dimanfaatkan kembali dan dapat mencemari lingkungan bila dibuang
langsung begitu saja. Selain itu, bila diproses lebih lanjut minyak
jelantah dapat dijadikan alternatif bahan baku biodiesel.
"Minyak jelantah ini akan diproses lagi dan diekspor ke luar negeri untuk dijadikan biodiesel," sebut Ryan.
Bagi
yang ingin menabung minyak jelantah ke Bank Jelantah dapat melalui
narahubung 0822-9835-4357 atau akun Instagram @bankjelantah.pekanbaru.
(Kominfo/Nesa/Gea/RD1)