PEKANBARU - Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T, M.T menjadi pembicara dalam kelas inspirasi yang berlangsung live di RRI Pekanbaru, Selasa (22/3) kemarin. Ia berbagi pengalamannya selama menjabat sebagai Wali Kota Pekanbaru.
Firdaus mengatakan bahwa ketika dirinya terpilih memimpin kota bersama Wakil Wali Kota Pekanbaru, Ayat Cahyadi sudah membawa visi Metropolitan Madani. Ia menyebut bahwa visi ini komitmen keduanya sejak periode pertema kepemimpinan.
"Jadi visi ini diambil dari penggalan Lagu indonesia Raya, untuk membangun rakyat sentosa dengan membangun jiwa bangsa. Maka membangun SDM unggul untuk Indonesia maju," ujarnya dalam bincang-bincang di RRI.
Wali Kota juga melanjutkan visi tersebut di periode kedua kepemimpinan bersama Ayat. Kota Pekanbaru sudah menjelma sebagai Kota Metropolitan Madani.
"Seiring pembangunan kota, kita juga membangun SDM dari keluarga," paparnya.
Menurutnya, keluarga juga ikut berperan membangun karakter generasi muda. Ia pun berpesan kepada para orangtua untuk membimbing anak-anaknya menggali potensi diri
"Kita juga mendidik anak-anak di sekolah, guna mendukung menyiapkan SDM yant unggul. Apalagi indikator wajib belajar 12 tahun sudah terpenuhi," jelasnya.
Wali Kota menyebut bahwa pemerintah menggerakan masyarakat lewat sejumlag program pemberdayaan. Ia berupaya memberdayakan masyarakat dari tingkat RW untuk mengembangkan potensi di lingkungannya.
Pemerintah kota juga menggagas program masjid paripurna di seluruh kecamatan dan kelurahan untuk membangun spiritual. Ada juga dua masjid agung paripurna yakni Masjid Agung Paripurna Ar Rachman di Jalan Jendral Sudirman dan Masjid Agung Paripurna Al Firdaus di Komplek Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Tenayan Raya.
Dirinya juga sudah berupaya melayani sepenuh bati untuk melayani masyarakat selama dua periode kepemimpinan. Ia tetap berupaya memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat.
"Saya berusaha dengan senantiasa meningkatkan pengatahuan dan wawasan, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan revolusi industri," ujarnya.
Dirinya juga mengajak generasi muda agar berupaya menggapai cita-cita. Mereka tidak boleh menyerah di tengah keterbatasan.
Firdaus sudah membuktikan bahwa di tengah keterbatasan ada kekuatan yang mendoront untuk maju. Ia mengaku hanya seorang anak yang berasal dari Desa Muara Way, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.
Kondisi keluarga yang sederhana tidak membuat Firdaus muda berhenti mengejar impian dan kesuksesan.
Ia menyadari bahwa dirinya harus berubah dan berperan membangun desa agar lebih sejahtera.
Firdaus di masa muda mendapat banyak inspirasi dari orangtuanya yang menanamkan nilai agama, sehingga bisa mengembangkan potensi diri. Ia juga didorong untuk mandiri oleh orangtua.
"Berdoa dan dukungan orangtua dan keluarga membuat kita yang bisa seperti ini," ujarnya.
Firdaus mengaku sepanjang perjalanan hidupnya menuju cita-cita banyak diberi kemudahan oleh Allah. Ia berupaya untuk lebih baik di tengah keterbatasan di desa.
Firdaus mengaku bahwa dirinya kekurangan bahan bacaan selama di kampung. Ia hanya mengandalkan koran yang menjadi bungkusan belanjaan orangtuanya.
Suatu kali dirinya mendapati seseorang bernama Ir Firdaus menjadi berita dalam koran tersebut. Ia pun bertekad untuk bisa mencapai cita-citanya dengan dukungan keluarga dan orang-orang di sekitarnya. (Kominfo7/RD2)
