PEKANBARU-- Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru juga sudah lakukan validasi data HIV/AIDS untuk Triwulan III tahun 2019. Mereka perbarui data penyebaran pengidap HIV/AIDS dari puskesmas.
Data diperoleh dari para pengelola HIV/AIDS di Pekanbaru. Pelaporan ini mencakup pengidap yakni Lelaki Sex Lelaki (LSL), transgender, ibu hamil hingga pasien TB.
Ada juga pengidap yang tertular karena penggunaan jarum suntik. Jumlah pengidap HIV dari 2004 hingga September 2019 mencapai 1842.
Sedangkan jumlah pengidap AIDS dalam rentang tahun 2004 hingga September 2019 capai 1455.
"Kasus HIV/AIDS cendrung naik karena Pekanbaru adalah kota transit di Riau," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, Selasa (8/10/2010).
Menurutnya, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) pun ikut dalam upaya menekan penyebaran HIV/AIDS di Pekanbaru. Caranya dengan mengajak pasien HIV/AIDS aktif memeriksakan dirinya ke puskesmas.
Apalagi untuk layanan VCT tersedia di 21 puskesmas. "Mereka juga dibantu untuk akses pengobatan dan layanan kesehatan," terangnya.
Amin tidak lupa mengimbau agar waspadai penularan HIV/AIDS. Penularannya tidak cuma lewat hubungan seks.
"Ada penularan lewat transfusi darah dan penggunaan jarum suntik secara bergantian," ujarnya.(Kominfo3/RD1)