PEKANBARU
- Camat Bukitraya, Tengku Ardi Dwisasti, S.STP., M.Si mendukung penuh
terbentuknya Bank Sampah. Menurutnya, meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam memilah, mendaur ulang sampah sangat susah.
Padahal
manfaat dari Bank Sampah sangat banyak, seperti pemberdayaan masyarakat
yang bisa meningkatkan sekaligus membangun ekonomi di masa pandemi.
Ini
disampaikan Tengku Ardi saat acara sosialisasi pembentukan Bank Sampah
di Kecamatan Bukitraya, yang dilakukan oleh Direktur Bank Sampah Induk
Hijau Lestari Terus (BSI HLT) Zulkarnaini S.SY, Jum'at (22/10).
Ardi
menginstruksikan kepada seluruh Lurah untuk segera membentuk Bank
Sampah di tingkat RW di setiap kelurahan. Ia menargetkan akhir bulan
Bank Sampah sudah terbentuk diseluruh RW ditiap kelurahan.
"Saat
ini sudah ada 8 Bank Sampah di setiap RW di 5 kelurahan dari 59 RW se
Kecamatan Bukitraya. Paling lama akhir bulan ini saya mengintruksikan
kepada seluruh kelurahan telah membentuk unit Bank Sampah," ujarnya.
Menurut
Camat Bukitraya, paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada
pendekatan akhir sudah saatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma
baru pengelolaan sampah.
"Bank
Sampah merupakan strategi dalam mengembangkan dan membangun kepedulian
masyarakat agar dapat berkawan. Karena sampah bukan menjadikannya
sebagai lawan,"katanya.
Sementara itu, saat sosialisasi Direktur Bank Sampah Induk Hijau Lestari Terus (BSI HLT) Zulkarnaini S.SY menyampaikan, Bank Sampah adalah strategi pengurangan sampah yang dibuang ke Tempat Pembangunan Akhir (TPA).
Kegiatan
ini merupakan tindak lanjut program gerakan Bank Sampah disetiap RW di
kelurahan, yang mana harus memiliki satu unit Bank Sampah. Juga gerakan
nasional memilah sampah dari Rumah Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK).
Ia menyebutkan, tindak lanjut sosialisasi yaitu pembentukan Bank Sampah di tingkat RW di kelurahan se Kecamatan Bukitraya.
"Alhamdulillah
tadi kita mendengar langsung komitmen pak camat Bukitraya. Ke depannya
arahan pak Walikota Dr. H. Firdaus, S.T., M.T bisa untuk ditindaklanjuti,"
harapnya.
Lanjut Zulkarnaini, persoalan sampah bukan hanya pemerintah saja, namun juga berkaitan dengan individu masyarakat.
"Hari
ini kita melihat potensi sampah di Pekanbaru cukup banyak, apalagi
penduduknya dengan konsumsi kebutuhan cukup banyak. Kita mengetahui
pemenuhan konsumsi masyarakat kota Pekanbaru semuanya dari bahan
plastik, logam dan kara bekas. Kemasan bila tidak dikelola dengan baik,
maka akan menjadi dampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan kita,"
ujarnya.
Kedepan gerakan Bank Sampah di tingkat RW sangat vital fungsinya bagi tata kelola persampahan di kota Pekanbaru.(Kominfo5/RD2)