PEKANBARU - Pandemi corona menjadi penyebab tingginya angka perceraian akhir-akhir ini. Perceraian terjadi akibat si suami menganggur karena pengurangan karyawan di masa pandemi corona ini.
Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, Senin (25/1), mengatakan, work from home (bekerja dari rumah) diterapkan setiap di awal masa pandemi corona. Akibat WFH ini, sempat viral bahwa tingkat kehamilan meningkat di salah satu kabupaten di Indonesia.
"Namun akhir-akhir ini, saya mencari tahu hubungan Virus Corona dengan perceraian. Ternyata di akhir-akhir ini angka perceraian cukup tinggi," ujarnya.
Angka perceraian yang tinggi ini terjadi hampir di seluruh negara termasuk Indonesia. Pihak yang banyak menggugat cerai adalah para istri.
"Karena suaminya menganggur akibat pandemi corona. Inilah tugas pada ustadz bagaimana ceramahnya mengokohkan ketahanan keluarga," ucap Ayat.
Para ustadz harus bisa membuat pasangan suami istri lebih mesra melalui ceramahnya. Sebab, masa pandemi corona ini bukan menambah konflik antara suami dan istri.
"Bagaimana membuat pasangan suami istri makin mesra di masa pandemi corona ini. Itu tugas para ustadz," sebut Ayat. (Kominfo1/RD1)