Caltex terus menunjukan kepeduliannya kepada korban tsunami di Aceh. Kali ini dengan menggelar pelatihan kejuruan bangunan sipil terhadap korban tsunami.

60 (enam puluh) orang pemuda-pemudi dari provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) mulai hari ini mengawali partisipasinya dalam Program Pelatihan Kejuruan Bangunan Sipil dan Instalasi Listrik bertempat di Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR), Pekanbaru, Riau. Program Pelatihan Kejuruan ini adalah salah satu bentuk implementasi Chevron Tsunami Relief Initiative yang dimaksudkan untuk mengembangkan keterampilan generasi muda Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) korban bencana alam nasional gempa bumi dan tsunami pasca keadaan darurat.

Chevron telah mempunyai komitmen untuk melanjutkan pemberian bantuan kemanusiaan kepada masyarakat NAD. Pada tanggal 26 Mei lalu, Chevron dan United States Agency for International Development (USAID) menyepakati nota kesepahaman untuk menyelenggarakan kerjasama. Sebagai salah satu bentuk kerjasama itu, Chevron dan anak perusahaannya PT. Caltex Pacific Indonesia setuju untuk melaksanakan Program Pelatihan Kejuruan bagi 300 pemuda-pemudi Aceh yang akan berlangsung dalam beberapa tahap dengan bidang pelatihan yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan lapangan di NAD dalam proses pemulihan infrastruktur dan kehidupan masyarakat.

Pada tahap pertama, Program Pelatihan Kejuruan ini akan melibatkan 60 peserta untuk Bidang Pelatihan Kejuruan Bangunan Sipil dan Kejuruan Instalasi Listrik dan akan berlangsung di Kampus Politeknik Caltex Riau (PCR), Pekanbaru mulai tanggal 18 Juli 2005 selama 3 (tiga) bulan. Awal Agustus 2005 akan diberangkatkan lagi 90 orang calon peserta Program Kejuruan Bidang Aplikasi Komputer, Juru Las, dan Keahlian Elektronika. Pada tahap puncak, direncanakan akan ada sekitar 150 orang peserta program ini yang akan belajar di kampus PCR (di luar mahasiswa regular PCR).

Selama masa pelatihan, para siswa NAD akan tinggal di Kampus PCR dan pemondokan sederhana di sekitar Kampus. Mereka akan belajar sambil bekerja agar kemampuan serta keterampilan mereka terasah dengan baik dan mempunyai pengalaman lapangan yang memadai agar mampu terjun ke dunia kerja dengan lebih mudah sekembalinya ke provinsi Aceh kelak.