PEKANBARU — Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Pekanbaru menggelar diskusi dengan awak media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit HIV & AIDS. Selain karena obatnya belum ditemukan, penyebarannya juga sulit diditeksi karena masyarakat masih malu malu dan takut untuk melakukan tes Voluntary Conseling and Testing (VCT).
Hal ini dikemukakan Ketua KPA Pekanbaru, Ayat Cahyadi SSi ketika membuka sosialisasi tentang issu seputar HIV dan AIDS di rumah dinas Wakil Walikota Pekanbaru, Rabu (3/1).
Wakil Walikota Pekanbaru ini juga menjelaskan, yang paling beresiko terkena penyakit HIV dan AIDS adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) dan anak. Pasalnya penyakit ini sangat mudah tertular.
"Jadi, perlu waspada. Setiap ayah wajib dituntut setiap kepada istri supaya penyakit yang mematikan ini tidak tertular kepada istri yang kita cintai dan anak anak yang kita sayangi, " ungkap Ketua KPA Pekanbaru, Ayat Cahyadi.
Dalam diskusi tersebut, Sekretaris KPA, Hasan Suprianto mengajak masyarakat untuk setia pada satu pasangan supaya terhindar dari virus HIV.
"Untuk itu, mari kita bersama sama menggugah hati nurani semua saudara kita bahwa ketika ingin berselingkuh ataupun jajan di luar fikirkanlah ada penyakit yang akan terbawa kepada istri dan anak kita," jelas Hasan.
Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan Pekanbaru, sepanjang 2017 terdata 242 ibu rumah tangga yang terjangkit virus HIV dan AIDS. Total data keselurahn Penyakit HIV di Pekanbaru hingga November tahun 2017 mencapai 1.345 dimana 13 orang diantaranya meninggal dunia. Sementara AIDS mencapai 1.116 orang dan meninggal 164 orang.
"Ini harus jadi perhatian kita bersama supaya jumlahnya tidak bertambah lagi ditahun ini. Mari bersama kita putus mata rantai HIV sehingga keluarga dan sanak saudara kita selamat dari Bahaya virus mematikan tersebut," tutupnya. (Kominfo04)